27 August, Monday.
08.46 PM WIB
Hmm...kalau
difikir-fikir untuk apa ya terjebak dalam kesedihan. Terjebak???? Tidak salah?
Sepertinya lebih pantas kata ‘menjebakkan diri’, yaaa...menjebakkan diri dalam
kesedihan. Untuk apa aku berlarut-larut dalam kesedihan karena hal sepele, yang
mungkin sangat dan teramat sangat sepele. Sungguh kerdilnya pemahaman di jiwa
ini jika hanya karena hal itu kemuraman selalu mengisi hari-hari. Oh..bodohnya
aku. Bodohnya aku beberapa hari ini..bodoh...bodoh... Ampuni atas kebodohanku
ini Ya Allah.
Allah
tidak menciptakan dunia tanpa ujian bagi manusia. Sebagaimana sifat ujian itu
sendiri, terkadang Dia menguji manusia dengan kesenangan, terkadang dengan
penderitaan dan kesedihan. Hanya orang-orang yang tak mampu menafsirkan pesan
Tuhan lah yang kemudian lalai bersyukur
dengan adanya ujian kesenangan dan kemudian menjadi bersedih hati dan
kehilangan harapan ketika diuji dengan penderitaan dan kesedihan. T.I.D.A.K.
Aku tidak ingin berada di barisan orang-orang yang seperti itu, untuk apa aku
punya agama dan tuntunan jika masalah kecil beberapa hari yang lalu jadi membuat
gelap mata, gelap hati, dan mati rasa. Padahal Dia telah menjanjikan;
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah: 5-6).
“Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membincangkan
kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” (QS Al-Mu'minun: 62)
Sebagaimana
yang telah Dia janjikan, apa pun bentuk penderitaan yang dialami seseorang atau
bagaimanapun situasi yang dihadapi, Dia pun akan menciptakan sebuah jalan
keluar dan memberikan kemudahan. Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha
Adil, Dia pasti menjadikan kemudahan dalam segala sesuatu dan menguji manusia
sesuai dengan batas-batas kekuatan mereka.
Aku yakin Ya
Allah, ada kebaikan dan hikmah yang Kau siratkan dalam setiap peristiwa, apapun
itu. Tak akan ada takdir yang Kau ciptakan sia-sia. Maafkan aku, aku tidak akan
pernah lagi mengucapkan kata ‘seandainya....’, tidak akan lagi..... Maaf atas
kata ‘seandainya...’ yang pernah terucap di lisan ini. Aku pun yakin segala
sesuatu telah Kau tentukan baik dan buruknya, jika memang apa yang ku inginkan
tidak baik untukku, beri lah kelapangan hati untuk menerima apa yang Kau
berikan. Seperti yang telah Kau
firmankan, Ya Allah;
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216)
“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisa': 19)
Kau
memang tak selalu memberikan apa yang aku inginkan, tapi Kau selalu memberikan
apa yang aku butuhkan. Kau lebih tau apa yang terbaik bagiku, lebih dari
pengetahuan ku terhadap diriku sendiri, dan Allah lebih mencintaiku daripada
kecintaanku terhadap diriku sendiri. Yah, percaya akan ketetapan dan ketentuan
Allah, karena aku sangat yakin jauh sebelum aku sibuk mengukir harapan-harapan,
Allah telah lebih dulu mempersiapkan semuanya, Allah telah menyiapkan semua hal
yang akan kubutuhkan, Allah telah mendesain sedemikian rupa jalan kehidupan
yang terbaik untuk setiap makhluk menurut pandangan-Nya. Akan aku tetapkan
dalam hati, mulai detik ini akan ku ikrarkan untuk selalu berhusnudzan
kepada-Mu Ya Allah, berhusnudzan terhadap semua rencana-rencana-Mu.
Mukmin
yang kuat lebih Kau cintai daripada mukmin yang lemah, maka dari itu aku mohon
kekuatan kepada-Mu Ya Allah, kekuatan akan fisikku, agar aku mampu menjalankan
segala sesuatu kewajibanku terhadap-Mu, agar aku mampu menuntut ilmu agar dapat
ku aplikasikan di kehidupanku kelak untuk meraih ridho-Mu, agar aku mampu
berjalan menyusuri jalan-jalan menuju titik ilmu. Berilah pula aku jiwa dan
hati yang kuat, kuat terhadap segala sesuatu yang Kau ujikan kepadaku dan
kepada keluargaku, kuat dalam memerangi hawa nafsu ku, kuat dalam
mempertahankan harga diriku sebagai seorang muslimah, kuat untuk menjauhi segala
kesedihan yang tak berguna, dan kuat dalam menjalankan segala yang Kau
perintahkan. Aamiin.....
Kan ku tunggu
rencana-rencana indah-Mu yang lainnya, Ya Allah...